Senin, 21 Juni 2010

Benarkah Darah diperjualbelikan???

PMI (Palang Merah Indonesia) bergerak sebagai institusi yang independen dalam Bank Darah, karena memang darah bukanlah produk yang diperjual - beikan. Para pembaca yang budiman, saya yakin anda pasti pernah mendengar pasien yang membutuhkan darah dimintakan ke PMI,dan tidak sedikit dari mereka yang mengeluh "mahal juga ya harga darah", ada juga yang menggerutu "Donor darah nggak dibayar, kok pas minta darah dibayar?" inilah kondisi masyarakat kita yang belum faham prihal pengelolaan darah.

Pada hakekatnya darah yang tersedia di PMI sama sekali tidak  dibayar, biaya yang anda keluarkan untuk proses pemisahan komponen darah yang dibutuhkan oleh resipien. komponen darah tidak hanya cairan yang berwarna merah, akan tetapi sangat komplek, ada yang disebut sel darah merah, sel darah putih, keping-keping darah dsb.contoh kecil seorang dari keluarga anda yang memiliki golongan darah A sedang terbaring di RS (Rumah Sakit) akibat terjangkit malaria, dan oleh dokter dikatakan harus transfusi darah, bukan berarti ketika anda menemukan darah golongan A seenaknya melakukan transfusi, harus melalui proses dulu, karena pasien tidak membutuhkan semua komponen darah yang ada di dalamnya, dan biaya itulah yang menjadi tanggunan anda sebagai keluarga pengguna darah.dan sebelum darah itu masuk ke dalam tubuh pasien, harus dipastikan apakah darah tersebut tidak mengandung bakteri yang dapat menginfeksi pasien yang akan menerima transfusi darah tersebut, dan hal tersebut juga membutuhkan biaya.

Para pembaca yang budiman, setelah membaca artikel ini, anda sekarang sudah tau kemana arah penggunaan uang yang anda berikan kepada PMI, bukan semata untuk membayar kantongan darah yang anda ambil.
 
Bersedekah tidak hanya dengan senyum dan uang, tapi anda dapat menyumbangkan kehidupan anda bagi oranng lain tanpa merasa kurang

Tidak ada komentar: