Sabtu, 21 Mei 2011

Penanganan Konservatif dan Operatif Fraktur Humerus 1/3 Tengah

a. Definisi Fraktur Humerus

Diskontinuitas yang terjadi pada diafisis shaft tulang humerus karena rudapaksa / trauma

Klasifikasi fraktur humerus

1. Fraktur proksimal humerus

- One part fractures (minimally displaced)

- Two part fractures

Fraktur tuberositas minor
Fraktur tuberositas mayor
Surgical neck fracture

- Three part fractures ( caput humeri, shaft humeri dan salah satu dari tuberositas)

- Four part fractures

- Fraktur dislokasi

- Head splitting and articular impression fractures 2. Fraktur Shaft Humerus ( 1/3 tengah )

- Tipe A ( simple/non cominuted )

- Tipe B ( Butterfly fractures )

- Tipe C ( comminuted fractures )

3. Fraktur Distal Humerus ( Kondilus Humeri )

- T or Y fracture

- Sideswipe fracture

- Comminuted fracture of the articular surface

- Anterior shearing fracture of capitulum

b. Ruang lingkup

Penanganan Fraktur Humerus

Fraktur proksimal humerus

- Reduksi tertutup, jika fraktur stabil ( one part fractures )

- ORIF atau pemakaian prostese jika fraktur tidak stabil

Fraktur shaft Humerus

- Reduksi tertutup

Hanging arm cast
Shoulder spica cast
Velpeau dressing
Coaptatioin splint
Functional brace

- Operatif

Plate Osteosintesis
Rigid Intramedullary Nail Fixation
Flexible Intramedullary Nail Fixation
Fiksasi eksternal

Fraktur distal humerus

Reduksi tertutup pada fraktur distal humerus tidak memberikan hasil yang memuaskan. Terapi operatif merupakan pilihan utama sebaiknya kasus ini dirujuk.

c. Indikasi Operasi

Fraktur segmental
Multipel trauma
Fraktur terbuka
Trauma vaskuler
Fraktur shaft humeri bilateral
Floating elbow injury
Fraktur patologis
Reduksi tertutup yang sukar dipertahankan
Radial nerve palsy setelah reduksi tertutup
Pada penderita Parkinson
Lesi plexus brachial ipsilateral

d. Kontra indikasi Operasi

Keadaan Umumnya jelek

e. Diagnosis Banding -

Tidak ada

f. Pemeriksaan Penunjang

X-Ray, dengan 2 atau 3 proyeksi
CT-Scan

Tehnik operasi

Eksposur dapat menggunakan cara anterolateral atau midline posterior untuk fraktur 1/3 distal shaft humerus. Gunakan insisi yang baik, hindari retraksi soft tissue yang berlebihan dengan cara diseksi soft tissue yang seksama dan teknik bone handling yang baik. Identifikasi dan lindungi nervus radialis. Plate dapat ditempatkan di permukaan posterior atau anterolateral tulang.

Reduksi fraktur sebaik mungkin dan gunakan lag screw untuk kompresi interfragmental jika memungkinkan ( pada fraktur oblique atau spiral). Kemudian letakkan plate yang sesuai pada sisi kompresi jika memungkinkan. Minimal gunakan 6 screw pada fragmen utama, beberapa penulis merekomendasikan 8 sampai 10 screw. Padan fraktur transversal dan oblique yang pendek compression plate sangat bermanfaat.

Komplikasi Operasi

Nonunion
Malunion
Avascular nekrosis ( fraktur pada caput humerus )
Arthrodesis
Osteomyelitis ( pada fraktur terbuka )
Trauma vaskuler
Lesi N.radialis

Mortalitas

Umumnya rendah

Perawatan Pasca Bedah

Perawatan luka operasi pada umumnya
Pasien diinstruksikan untuk mulai latihan ROM ringan beberapa hari setelah operasi dengan penekanan untuk menggerakkan jari-jari, pergelangan tangan dan siku untuk mencegah kekakuan sendi. Tambahkan latihan gerakan pendulum pada sendi bahu sesegera mungkin dimulai minggu-minggu awal post operatif.
Disarankan pasien untuk memakai sling sampai fungsi otot kembali secara penuh.

Latihan keras dihindari sampai 12 minggu atau sampai fraktur sembuh

Tidak ada komentar: